Beras Randah Putiah atau yang sekarang dikenal dengan nama beras Ampek Angkek, diluncurkan pertama kali oleh Gubernur Sumatera Barat Bapak Iwan Prayitno dan Bupati Agam Bapak Indra Catri pada tanggal 22 September 2014 lalu di Aia Tabik Ampang Gadang. Dilanjutkan dengan pemasaran perdana oleh Kepala BP4K2P Kab. Agam Bapak Monisfar di Surau Kamba pada 4 Desember lalu.
Namun setelah itu, keberadaan beras Ampek Angkek seolah hilang begitu saja, tanpa ada tindak lanjutnya. Melihat hal yang demikian, sewaktu kelompok tani Rimbun panen padi Ampek Angkek ini dilahan yanng dikelola oleh kelompok tani, maka kami berinisiatif untuk mencoba memasarkan beras Ampek Angkek ini. Keinginan kami tersebut langsung direspon oleh dinas Pertanian Sumbar dengan mengirim kemasan beras Ampek Angkek ini ke kelompok tani Rimbun melalui Gapoktan Limo Jurai Nagari Ampang Gadang pada tanggal 11 Juni 2015. Dilanjutkan dengan pembinaan tentang beras Ampek Angkek ini oleh Kabid PPHP Bapak Nasrizal beserta Ibu Masniati selaku Kasi Mutu Diperta Sumbar seminggu berikutnya di posko keltan Rimbun yang juga dihadiri oeh ketua Gapoktan Bapak Zetria Edison.
Dengan adanya perhatian dan dukungan tersebut, baik dari PPL, UPT BP4K2P kecamatan serta Ka BP4K2P Kab Agam, bahkan dari Diperta Prov, sampai saat ini kami baru bisa memasarkan 930 kg beras Ampek Angkek. Pemasaran telah sampai kebeberapa daerah seperti Padang, Pekan Baru, Pelalawan, Batam, Bangko, Palembang dan Jakarta. Kedepan tentu diharapkan pemasaran beras ini akan berjalan lebih lancar lagi.
Dilapangan ada sedikit kendala, yakni selama ini masyarakat (konsumen) kenal beras yang enak itu beras randah putiah, sekaranng beras randah putiah diperkenalkan dengan nama beras ampek angkek. Jadi timbul pertanyaan bagi mereka, beras ampek angkek itu dari padi varietas apa? Intinya agar kedepan kita semua lebih memasyarakatkan atau mempromosikan kepada konsumen bahwa beras ampek angkek itu adalah beras randah putiah dahulunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar