Senin, 14 Maret 2016

Manfaat air cucian beras dan air nasi bagi itik

Selama ini, itik jenis petelur yang biasa dipelihara peternak dengan perawatan dan pemberian pakan yang baik dan teratur mampu menghasilkan telur hingga 10 bulan lamanya. Setelah itu itik tersebut akan berhenti sejenak bertelur selama 1 sampai 2 bulan lamanya atau yang siring disebut dengan moltinng. Bagi peternak yang pemeliharaan dan pemberian pakannya seadanya, itik tersebut hanya akan mampu berproduksi 4-5 bulan saja. Selanjutnya itik akan masuk masa molting.
Molting sendiri adalah gugur atau rontoknya bulu itik untuk bertukar dengan bulu yang baru. Selama molting, pemberian pakan terhadap itik tetap dilakukan oleh para peternak, namun hasil yang didapat yakni berupa telurnya boleh dikatakan tidak ada.  Dalam pemelliharaan yang banyak, proses molting biasanya datang dalam waktu yanng hampir bersamaan.
Pada masa ini adalah masa tersulit bagi peternak itik. Kami yang melakukan pemeliharaan itik dengan penyediaan pakan yanng sederhana yaitu pakannya berupa campuran dedak yang ditambah air cucian beras dan air nasi, itik mampu menghasilkan telur secara terus menerus sampai 9 bulan.  Itik yang kami pellihara masih dalam jumlah sedikit dan itiknya pun dilepas, makanya pemelliharaan itik masih sebagai sampingan. Pemberian pakan tersebut dilakukan pada pagi dan sore hari.
 Jika hal ini diterapkan oleh peternak yang pemelliharaan dan pemberian pakannya teratur sebagi campuran pada pakan atau air minumnya, tentu hasil yang didapat berupa produksi telur itik akan lebih meningkat lagi. Itik akan mampu bertelur hingga lebih setahun.

Selasa, 01 Maret 2016

Menanam padi dengan biduak


Dalam menanam padi sawah, ada berbagai cara yang dilakukan oleh petani, diantaranya:
1.      Menggunakan caplak.

Dengan cara ini, membutuhkan waktu dan biaya. Waktu yaitu kita harus melakukan tiga tahapan mulai dari menggaris secara membujur dan melintang, kemudian baru bisa ditanami. Selanjutnya biaya yang dibutuhkan membuat caplak antara Rp 50.000 - Rp 100.000.
2.      Dengan bertanam secara mundur.
Caranya benih yang telah diikat, ditebar lalu regu tanam menanam secara mundur dengan 4- 5 baris sekali jalan. Cara ini sering dilakukan oleh ibu-ibu dan sekarang sudah mulai ditinggalkan.
3.      Rice-transplanter
Rice-transplanter memang sangat menghemat waktu dalam melaksakan penanaman padi. Tapi kendala kami dilapangan adalah jarak tanamnya yang terlalu rapat yakni 22x30cm. Padahal idealnya untuk varietas ditempat kami adalah 35 x 35cm. Juga proses menyemainya yang mesti dipelajari khusus dan juga dikarenakan penanaman didaerah kami yang tidak serentak.
4.      Menanam dengan menggunakan "biduak" (sampan/perahu).
Dengan menggunakan papan (lebih baik papan lantai yang tebal) sepanjang 50 cm dan ditambah pembatas  setinggi 10 cm disekelilingnya. Biayanya lebih murah karena bahan bisa diambil dari barang bekas. Lalu diikat dengan tali yang kemudian diikatkan ke pinggang tukan tanamnya. Benih yang telah kita cabut diletakkan didalam "biduak" dan dibawa/ditarik. Penanaman dilakukan satu baris. Jejak bekas "biduak" dijadikan sebagai patokan penanaman berikutnya dan jejak  kaki kita bisa terhapus oleh  biduak dan bisa rata kembali.


Ciri khas dari penanaman dengan "biduak" ini adalah benih yang ditanam memiliki kemiringan antara 20-30 derjat.  Ini karena posisi penanam yang selalu menunduk dan juga memililki keuntungan lain. Keuntungannya yaitu dengan posisi benih yang miring, maka anakan yang tumbuh akan semakin banyak.
5. Membuat parit tiap barisan tanam
Keong merupakan hama pertama yang dihadapi petani dalam bercocok tanam padi. Berbagai cara  dilakukan agar benih yang baru ditanam, tidak dimakan keong dengan membuat parit diantara 2 atau 4 barisan tanaman padi. Seperti pada pola tanam Jajar Legowo 2:1 dan 4:1 serta sangat cocok untuk Padi Tanam Sabatang (PTS)
 
Cara melaksanakannya :
·         Siapkan batu sebesar kelapa
·         Masukkan batu kedalam karung
·         Ikat karung dengan tali sekitar 1 meter
·         Tarik karung searah dengan arah penanaman.
Keuntungan dengan cara tanam seperti ini:
·         Air tetap tergenang di parit sehingga tanah tetap lembab
·         Lebih mudah untuk mengendalikan keong
·         Benih tetap bisa mendapatkan resapan air

Dari sekian banyak cara penanaman padi, kami menyarankan cara tanam nomor 4, karena lebih mudah, murah, cepat  dan praktis.
Selamat  Mencoba

     Deddy Alfianto
     Hp/WA 085278169916
 www.deddyalfianto.blogspot.com