Tikus merupakan binatang yang selalu menjadi musuh bagi petani terutama petani tanaman pangan (padi). Hampir setiap musim tanam padi, serangan hama tikus selalu menghantui petani karena serangan tikus sudah mulai menyerang tanaman padi mulai dari kecil sampai menjelang panen.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh petani untuk mencegah, mengatasi dan bahkan membasmi tikus tersebut. Mulai dari tanam serentak, membersihkan pematang sawah, memasang perangkap tikus, meracuni tikus sampai dengan mengadakan perburuan besar-besaran untuk membasmi tikus. Semua upaya tersebut banyak yang berhasil, namun serangan hama tikus kembali terjadi.
Tikus juga merupakan binatang yang sangat cerdik, seperti jika kita memasang perangkap dengan umbi gadung, pada saat berikutnya umpan tersebut tidak berpengaruh lagi. Jika kita melakukan pemburuan, selain memakan biaya dan waktu, juga pada musim tanam berikutnya, serangan hama tikus bisa lebih besar lagi seolah mereka balas dendam. Juga ada siklus serangan besar hama tikus.
Lalu, bagaimana cara efektif, hemat dan praktis mencegah dan mengatasi hama tikus ini?
Kita bisa menggunakan potongan rambut yang bisa kita dapatkan di tukang cukur rambut. Potongan rambut itulah yang digunakan untuk mencegah hama tikus memakan tanaman padi kita.
Tikus merupakan binatang yang berjalan secara mengendus atau mengunakan indera penciuman disamping juga mengunakan matanya.
Caranya adalah sebagai berikut :
1. Potongan rambut tersebut kita sebarkan atau kita letakkan didepan lubang tikus. Jadi jika tikus keluar sarangnya, dengan mengendus rambut tersebut yang membuat rambut masuk ke lubang hidung tikus yang mengakibatkan tikus sulit untuk bernafas dan tidak jadi menyerang tanaman padi dan lama kelamaan dapat membuat tikus mati disebabkan sulitnya bernafas.
2. Menyebarkan potongan rambut dijalur atau pinggir pematang sawah yang biasa dipakai tikus. Hal ini pun bisa membuat tikus tidak jadi menyerang padi. Kelemahan dari cara ini adalah jika kita mengarit atau memanfaatkan rumput pematang sawah untuk pakan ternak yang membuat ternak tidak mau memakan rumput yang terdapat rambut
3. Jika tanaman padi sudah terlanjur diserang tikus, maka pada saat melakukan pemupukan, kita dapat mencampurkan atau mengaduk potongan rambut kedalam pupuk yang banyaknya disesuaikan dengan kebutuhan. Sebaiknya dilakukan pada pemupukan susulan atau kondisi air sawah yang sedikit. Pupuk yang telah bercampur rambut tersebut, juga bisa membuat tikus enggan memakan batang padi yang telah terdapat potongan rambut tersebut.
Demikianlah sedikit berbagi cara untuk mencegah agar hama tikus tidak lagi menyerang tanaman padi. Semoga dapat bermanfaat bagi petani serta dapat mengurangi serangan dan populasi hama tikus. Tentunya dapat meningkatkan hasil panen padi untuk mencapai kesejahteraan petani dan terwujudnya swasembada padi.
Salam Bertani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar