Ratun merupakan padi yang tumbuh dari batang sisa panen tanpa dilakukan
pemangkasan batang, tunas akan muncul pada buku paling atas, suplai hara
tetap dari batang lama.
Berbeda dengan padi salibu yang dilakukan pemangkasan.
Padi ratun lebih cocok untuk varietas umur panjang seperti padi ampek
angkek, pemanenan dapat dilakukan sekitar setengah dari periode tanaman
utama dengan produksi 40-60 persen dari panen tanaman utama.
Ratun belum populer dikalangan petani. Mahasiswi fakultas pertanian universitas andalas padang Fifi Marfitaa
yang merupakan warga jorong parik putuih nagari ampang gadang kec
ampek angkek kab Agam sedang melakukan penelitian /pengamatan pada sawah
orang tuanya yang saat ini di budidaya kan dg metode ratun ini untuk
penyusunan skripsi nya.
Semoga berhasil dan bermanfaat bagi masyarakat petani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar