Rabu, 20 September 2017

Mewaspadi gagal panen padi

Sejak akhir tahun lalu, sudah ada sebagian petani padi yang membeli beras , padahal mereka adalah penghasil beras. Hal ini terjadi akibat musim panas pada pertengahan tahun lalu sehingga banyak petani yang gagal panen. Pemerintah melalui Kementan sudah memperbaiki berbagai jaringan irigasi, bantuan alsintan bagi petani, namun jika cuaca tidak mendukung, petani pun mengalami kerugian.
Untuk mengantisipasi agar hal tersebut tidak terjadi, ada beberapa hal yang mesti dilakukan oleh petani padi :
1. Ikut dalam program AUTP (Asuransi usaha tani padi). Dengan hanya membayar Rp 18 ribu untuk setengah hektare lahan sawah per waktu tanam, petani terlindungi dengan program AUTP ini, walaupun di nanti padi mengalami gagal panen baik karena kekeringan, banjir, hama penyakit dan hama tikus kecuali hama burung. Banyak petani yang kadang menyesal tidak ikut AUTP ketika padinya mengalami kegagalan. Padahal hanya seharga sebungkus rokok, jika gagal dapat mengklaim rp 3 juta untuk setengah hektare tersebut. Dan jika ada penundaan tanam, petani bisa melaporkan ke Jasindo. 


2. Petani padi pun hendaknya juga bertanam tanaman hortikultura agar waktu luang dalam budidaya padi dapat berguna. Karena jam kerja efektif petani padi mulai dari menyemai benih hingga panen, hanya 15-20 persen saja tergantung umur varietas padi.
3. Petani jangan lagi membiasakan menjual hasil panen dalam bentuk padi / gabah kering panen (gkp). Dengan mengolah sendiri gkp menjadi beras, maka keuntungan petani pun akan bertambah. Ini dapat di mulai dengan mengolah sendiri gkp secara berangsur2. Dengan pengolahan yang baik, tentu akan menghasilkan beras yang berkualitas dan petani dapat menjualnya kepada tetangga atau pedagang beras. Disamping itu pun masih banyak yang bisa dilakukan oleh petani seperti membuat tepung beras dan berbagai makanan olahan dengan bahan baku dari tepung beras tersebut.
Dengan melakukan hal tersebut, petani akan mendapat nilai tambah daripada hanya sebagai penghasil padi saja. Karena petani yang dengan susah payah dalam membudidayakan padi, tapi jika hanya menjual dalam bentuk bahan mentah, tentu petani hanya akan terus berputar disitu saja.
Petani lah yang akan mampu merubah nasibnya, karena petani mempunyai keterbatasan tenaga dan umur untuk terus bermain dalam lumpur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar