Selasa, 29 September 2015

KWT Bougenville berbasiskan organik


Kelompok Wanita Tani atau disingkat KWT merupakan wadah bagi ibu-ibu yang inngin menambah ilmu dibidang pertanian dan membantu ekonomi keluarga. Di nagari Ampang Gadang terdapat satu-satunya KWT yaitu KWT Bougenville di jorong Bonjol Alam.
Sudah banyak manfaat yang didapat para ibu-ibu ini dengan mengisi perkarangannya dengan beraneka sayuran. Dengan memanfaatkan sekitarnya baik tanamannya maupun pemupukan. khusus unutk pemupukan, KWT ini murni menggunakan produk kompos dan penggendalian hamanya pun secara organik. Sehingga dengan berorganik, kesehatan akan lebih terjamin.
Ada yang menawarkan pupuk kimia gratis untuk KWT Bougenville ini, namun karena mereka sudah merasakan manfaat dari memanfaatkan alam ini, mereka menolak bantuan tersebut . Itu karena ibu-ibu ini sudah menjadi organik, sebab yang paling susah itu diri kita sendiri diposisikan sebagai organik. Kalua tanaman di organikkan itu mudah, seperti pepaya yang ditanam, akan berbuah sendiri tanpa perlakuan apapun.
Seperti dengan menanam daun bawang, tiap hari mereka bisa panen untuk membuat nasi goreng. Berapa hematnya jika harus terus membeli daun bawang. Jika seandainya tiap membuta nasi goreng perlu daun bawang seharga Rp. 1.000, berapa kali dalam sebulan membuat nasi goreng?

Ibarat kata Bupati Agam, Bapak Indra Catri, "nan di halaman untuk ka dimakan, nan di parak untuk ka balai".

Pengadaan benih padi oleh petani


Untuk mensukseskan swasembada pangan khususnya padi, pemerintah membantu petani dengan perbaikan irigasi, bantuan alsintan, pupuk dan juga benih. Namun khusus benih ini sering terkendala penggadaannya, dikarenakan pengnadaan benih bermutu berlebel tidak mencukupi.
Maka dari itu pemerintah mencanangkan beberapa program untuk mencukupi kebutuhan benih petani, diantanya:
1. Pembentukan Cadangan Benih Nasional (CBN)
2. Program 1000 desa benih
3. Balai Benih Indonesia (BBI) dan Balai Benih Pembantu (BBP)
4. Penangkar benih
Tapi, walaupun sulit mendapatkan benih bermutu yanng berlebel, petani tidak pernah untuk tidak menyemai benih karena benih tidak tersedia. Petani mampu mengadakan benih sendiri walaupun tidak ada jaminan kualitasnya.

Berikut cara penyleksian benih yang bisa dilakukan petani.
1. Siapkan air larutan garam dalam ember dan masukkan telur hingga telur itu mengapung. Perbandingannya 20 gram garam untuk 1 liter air
2. Masukkan benih
3. Benih yang bernas akan tenggelam dan yang hampa akan menggapung
4. Buang benih yang menggapung
5. Benih bernas yang tengggelam selanjutnya dicuci dengan air bersih
6. Lakukan pereandaman selama 1 malam dan pengeringan selama 2 hari dan benih siap disemai.
Semoga sukses...

Manfaat beras merah dan beras hitam

Penganekaragaman tanaman padi perlu dilakukan petani untuk menambah penghasilan. Salah satunya dengan menanam padi yang mempunyai nilai jual yang lebih dari padi yang biasanya (padi putih). Salah satu yanng patut dicoba yaitu menanam padi merah dan padi hitam.

Kelompok tani Rimbun mencoba belajar mengembangkan padi merah. Dengan perlakuan organik , padi merah mampu tumbuh dengan baik ditempat kami. Hasil yang didapat cukup bagus bagi 'pemula' menanam padi merah dengan hasil 8 ton/ha.
Sedangkan padi hitam bukan ketan hitam, memiliki pertumbihan yang kurang baik yang hasilnya 4,5 ton/ha. Tapi didaerah lain pun hasilnya hampir sama, makanya petani malas menanan padi hitam ini. Harga GKP kedua padi ini cukup bagus,sekitar Rp 5.500 - 6.000 /kg nya. Sedangkan berasnya ditingkat petani Rp 18.000/kg.

Untuk lebih mendalami cara budidaya padi merah dan padi hitam ini, beberapa waktu lalu kami mengujungi daerah Sariak di Kab Solok yang telah terlebih dahulu mengembangkannya. Dan darisalah seorang warga Sariak, kami diberi bibit padi hitam asli Sariak dan Sungai Abu yang disini dikenal dengan nama Padi Siarang. Semoga dapat juga tumbuh dengan baik di Kab Agam.
Kedepan dengan padi merah dan padi hitam ini, kesejahteraan patani akan lebih meningkat lagi dan peluang pasarnya pun cukup bagus.
Banyak manfaat dari beras merah dan beras hitam ini, karena penggilingannya hanya sekali atau pecah kulit saja. Sehingga gizinya cukup tinggi.


Manfaat beras merah
1. Membuat kulit halus dan mengatasi alergi
2. Mencegah dan mengatasi penyakit diabetes militus, hipertensi, asma, lever dll
3. Meninngkatkan stamina dan mengatasi cepat lelah
4. kandungan vitamin B yang cukup tinggi
5. Sangat baik untuk perkembangan otak bayi

Manfaat beras hitam
1. Meninngkatkan daya tahan tubuh
2. Mencegah gangguan fungsi ginjal
3. Memperbaiki kerusakan sel hati
4. Mencegah kanker dan tumor
5. Mencegah anemia
6. Membersihkan kolesterol dalam darah
7. Sebagai anti oksidan

Berikut cara memasak beras merah dan beras hitam
Sebelum dimasak, direndam dulu dengan air hangat selama 1,5 jam. Kemudian dimasak seperti nasi putih dengan menambahkan 30% air lebih banyak dari biasannya.


Minggu, 20 September 2015

SLAPO Keltan Rimbun, momentum bangkitnya kembali pertanian organik di nagari Ampang Gadang

Pertanian organik sudah ada di nagari Ampang Gadang  pada akhir 90-an, dan ini dibuktikan dengan adanya pusat pelatihan organik di Aia Tabik. Sudah ada beberapa orang anak Nagari Ampang Gadang yang telah berkecimpung dipertanian organik seperti Bapak Am pono, Bapak Syahrul dan Bapak Adi kayo.
Namun kiprah mereka seolah hilang dalam 10 tahun terakhir ini dalam pertanian organik di nagari Ampang Gadang.

Berawal pada akhir 2013 lalu dimana kelompok tani Umbuik Mudo jorong Surau Kamba melaksanakan program SRI yang mengharuskan mereka bersentuhan dengan organik, maka membuat kelompok tani Rimbun yang berada di jorong Parik Putuih untuk ikut serta belajar pertanian organik ini.
Hal ini mendapat respon positif dari Satgas organik Sumatera Barat dengan mengikut sertakan keltan Rimbun dalam program SLAPO (Sekolah Lapangan Pertanian Organik).

Dengan SLAPO kami dapat mengetahui bagaiman proses untuk menjadikan sebuah tanaman betul-betul organik mulai dari pengolahan lahan sampai panen hingga pemasarannya.
 Harapan kami kedepan, tentunya ilmu tentang organik kami yang ibaratkan orang belajar mengaji baru iqra' 1, bisa bertambah sehingga kami bisa pula tamat iqra 6 dan bisa lancar membaca al-qur'an. Dan ini bisa diikuti oleh kelompok tani atau petani lainnya di nagari Ampang gadang dan juga di kec Ampek Angkek ini.

Selasa, 15 September 2015

Keunggulan Padi Ampek Angkek


Kecamatan Ampek Angkek, Kab. Agam merupaka salah satu dari 13 kawasan penngembanngan padi di 11 kabupaten di Sumbar. Dalam hal ini padi varietas Ampek Angkek -lah yang menjadi andalan.
Kami di kelompok tani Rimbun dan para petani di Kec Ampek Angkek, menaman lebih ari 65% padi Ampek Angkek.
Beberapa keunggulan padi Ampek Angkek adalah:
1. Hasil panen yang didapat lebih banyak, karena anakan padi ini rata" diatas 50 anakan per rumpun, bahkan ada yang lebih 100 anakan seperti yang terdapat dilahan kelompok kami.
2. Potensi hasilnya per hektar 6,9 - 8,8 ton perhektar
3. Harga gabahnya paling tinggi. Tahun lalu harga gabah per karungnya(36kg) terendah adalah Rp.180.000 dan tertinggi Rp. 245.000.
4. Harga beras juga lebih Rp.1500-2000 per kilo dibanding beras lainnya.
5. Termasuk jenis padi yang ulet, maksudnya dengan kondisi tanah yang pH-nya rendah atau kami menyebutnya kondisi tanah 'langek', padi ini tetap mampu tumbuh baik. Apalagi jika kondisi tanahnya subur. Kalaupun padi ini disaat sudah bunting dimakan tikus, jika batangnya dipotong akan mampu tumbuh kembali dengan hasil padi yang baik pula. Apalagi jika dilakukan dengan metoda padi salibu.Karena daun bendera padi ini tinggi, hama burung pun enggan menghampirinnya.
6. Memang umur padi ini relatif lama yakni 6 bulan, tapi hasil yang didapat tidak membuat petani rugi. Buktinya sekarang makin banyak petani yang menanam padi ini.
7. Benih tua pun padi Ampek Angkek ini akan tetap menghasilkan panen yang bagus. Kalau benih sudah lebih 2 bulan, maka panen dapat dilakukan kurang 15 hari dari yang biasanya.

8. Yang terpenting adalah rasa padi ini yang enak. Kalau di pulau Jawa, beras Ampek Angkek ini sama dengan beras Pandan Wangi yang rasany 'pulen' sedangkan beras Ampek Angkek 'pera', dan setelah dimasak, aromanya yang menggugah selera akan terasa.
9. Padi Ampek Angkek ini cocok digunakan untuk padi salibu, dan telah dilakuakan di beberapa tempat
10. Padi Ampek Angkek dan semua jenis padi yang ditanam di kec Ampek Angkek adalah padi yanng ramah lingkungan. Maksudnya padi tidak pernah memakai pestisida kimia sedikit pun.
11. Saat ini kami tengah merintis penanaman padi Ampek Angkek secara organik.
Dengan segala keunggulan dan kelebihan yang dimiliki padi Ampek Angkek ini, Deptan RI mengkategorikan beras Ampek Angkek ini pada kategori beras khusus. Karena dikategorikan pada beras khusus, sudah seharusnya petani dan juga pemerintah daerah menjaga kemurnian dan keberadaaan padi Ampek Angkek ini.
Saat ini banyak padi atau beras Ampek Angkek dibawa keluar daerah untuk selanjutnya dicampur dengan beras lain dan dijual dengan nama beras Ampek Angkek, atau beras randah putiah. tentu ini akan merusak nama dan keualitas beras Ampek Ankek itu sendiri.

Kita mesti mencontoh apa yang dilakukan pemerintah kab. Cianjur Jawa Barat dengan beras Pandan Wangi-nya. Seluruh Indonesia kenal dengan beras Pandan Wangi. Tapi banyak juga yang dipalsukan. Padahal beras Pandan Wangi yangn aslli hanya cocok ditanam di 7 kecamatan di Kab. Cianjur. Jika ditanam diluar kecamatan tersebut, rasa dan aromanya berubah. Umur padi ini pun sama dengan padi Ampek Angkek yaitu 6 bulan.
Maraknya pemalsuan beras Pandan Wangi ini membuat mereka memperjuanngkan hak paten beras ini. dengan hak paten itu diharapkan beras Pandan Wangi tidak dipalsukan lagi. Juga beras Pandan Wanngi telah mendapat sertifikat Indikasi Geografi (IG) dari pemerintah. IG adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu baranng, yang karena faktor lingkunngan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut, memberikan ciri dan kualts tertentu pada baranng yang dihasilkan. Beberpa produk pertanian yang telah mendapatkan sertifikat IG diantarannya Beras Pandan Wanngi, Beras Agam dari Krayan di Aceh, Salak Pondoh dari Sleman DIY, ubi Cilembu dari Sumedang dll.
Tentunya kedepan varietas Ampek Angkek ini bisa mengikuti langkag yang telah dilakukan terhadap beras Pandan Wangi sehinngga beras Ampek Angkek terjaga kemurnian dan ke khususannya. Perlu dukungan pemerintah dan kerja keras petani untuk mewujudkannya.
Ayo, dukung upaya menjaga kemurnian dan melestarikan varietas Ampek Angkek yang tentunya menjadi ikon dan kebanggaan kita masyarakat Ampek Angkek khususnya dan Kab. Agam umumnya.

Minggu, 13 September 2015

Pengambilan ubinan padi, jangan ABS 'lagi'

Untuk mensukseskan swasembada pangan khususnya padi yang telah dicanangkan pemerintah, pemerintah membantu petani dengan perbaikan irigasi, pemberian pupuk, benih dan peralatan pertanian lainnya. Indikator keberhasilan dari semua bantuan tersebut adalah meningkatnya produksi padi petani.
Selama ini yang menjadi acuannya adalah dengan mengambil ubinan dengan ukuran 2,5m x 2,5m untuk yang bertanam secara tegel atau 4,55m x 4,55m untuk penanaman secara jajar legowo. Dari hasil ubinan inilah nanti dikonfersikan ke hektar untuk mendapatkan potensi satu hektarnya.
Namun dalam pelaksanaanya, sebagian masih ada cara pengambilan ubinannya dilakkukan padi yang pertumbuhannya bagus, dengan harapan hasil yang didapatjuga bagus, sehingga laporan yang diterima atasan juga bagus. Padahal bisa saja satu petak sawah tersebut sebagiannya diserang hama tikus atau hama lainnya.
Untuk lebih mengakuratkan hasil atau potensi panen padi, kelompok tani Rimbun bersama PPLnya Ibu Rismayetti SST, melakukan pengukuran luas sawah yang dipanen dengan tetap mengambil ubinan. Varietas padi yang dilaksanakan adalah padi ampek angkek. Dengan luas sawah 390m2, hasil panen yang didapat adalah 346kg GKP. Denga perhitunngan 10.000m2 dibagi dengan luas lahan 390m2, kemudian dikalikan dengan hasil yang didapat 346 kg, maka potensi hasilnya adalah8,872 ton/ha.
Dengan penanaman secara tegel, didapat ubinan 5,5 kg, sehingga potensinya 8,8 ton/ha. Memang hasilnya hampir sama, karena padi ampek angkek yang kami tanam pertumbuhannya bagus dan serempak serta terhindar dari berbagai hama dan dengan pengukuran luas sawah, hasilnya lebih akurat.
Memang ada saja cara lainnya yakni dengan membuat ubinan 2-3 buah dalam satu petak sawah, kemudian hasilnya dibagi. Namun cara ini membuat repot dan juga kita panen padi bukan penen ubinan.

Kedepan, untuk lebih memberi hasil yang sebenarnya, pengukuran luasa sawah seperti yang kami lakukan akan lebih memberi hasil yang mendekati sebenarnyna. Jangan sampai hasil yang panen petani yang diterima pemerintah bagus, padahal kenyataan dilapangan tidak sejalan.

Bertani Organik seperti orang yang berpuasa

Saat ini sudah banyak produk organik yang kita temui di pasaran, baik itu berupa sayuran maupun beras. Dari sekian banyak produk tersebut, ada diantaranya yang telah mendapat sertifikat orgnik dari Lembaga Sertifikat Organik dan ada pula yang 'mengaku-ngaku' produknya sebagai produk organik.
Seperti yang dikatakan oleh Bapak Ir. Djoni beberapa waktu lalu dalam acara Sertifikasi Produk Organik di Grand Rocky Hotel Bukittinggi, bahwa yang penting dalam pertanian organik itu adalah orangnya yang perlu di organikkan. Jika orangnya sudah 'organik' maka keterjaminan produk yang dihasilkannya pun jadi organik.
Sebagai contoh, jika kita menklaim bahwa padi yang ditanam adalah secara organik, bisa saja pada malam hari kita memberikan pupuk kimia ke sawah.

Sama seperti orang yang berpuasa. Dia  mengatakan kepada keluarganya berpuasa, diluar rumah bisa saja makan atau sedang berwudlu meminum air. Jadi intinya adalah bahwa kalau kita mempromosikan produk kita sebagai organik, kita harus berlaku organik terlebih dahulu.
Saat ini, kami dari kelompok tani Rimbun sedang melaksanakan Sekolah Lapangan Pertanian Organik (SLAPO). Disini kami belajar bagaimana bertani organik sesuai dengan SOP yang diajarkan. Dan kami pun belajar menjadi oranng yang organik.

Selasa, 08 September 2015

Padi ampek angkek dengan teknologi BATAN

Padi Ampek Angkek merupakan varietas padi yang mempunyai umur panen 165-170 HST. Dengan telah melakukan pemuliaan sebanyak 3 kali musim tanam, tidak lama lagi padi ampek angkek akan mendapatkan label biru sebagai benih lokal yang telah diakui oleh pemerintah.
Saat ini, petani penangkar benih, Bapak Wirman yang berlokasi di Nagari Balai Gurah, sedang menanam padi ampek angkek yang telah di proses dengan radiasi oleh BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) dengan memperpendek umur tanaman menjadi 120 hari.

Pada lahan sekitar hampir setengah hektar ini, dengan didampingi oleh BPSB Sumbar, separonya telah ditanam padi ampek angkek hasil teknologi BATAN dan didampingi dengan padi ampek angkek biasa.
Dengan benih 1 kg dari BATAN, ditanam dengan pola padi tanam sabatang. Saat ini dalam 30 HST, rata' anakkannya 15-20 per rumpun.
Dalam 3 bulan kedepan, kita akan melihat padi ampek angkek ini bisa dipanen dan mudah"an rasanya tidak berubah.