Minggu, 13 September 2015

Bertani Organik seperti orang yang berpuasa

Saat ini sudah banyak produk organik yang kita temui di pasaran, baik itu berupa sayuran maupun beras. Dari sekian banyak produk tersebut, ada diantaranya yang telah mendapat sertifikat orgnik dari Lembaga Sertifikat Organik dan ada pula yang 'mengaku-ngaku' produknya sebagai produk organik.
Seperti yang dikatakan oleh Bapak Ir. Djoni beberapa waktu lalu dalam acara Sertifikasi Produk Organik di Grand Rocky Hotel Bukittinggi, bahwa yang penting dalam pertanian organik itu adalah orangnya yang perlu di organikkan. Jika orangnya sudah 'organik' maka keterjaminan produk yang dihasilkannya pun jadi organik.
Sebagai contoh, jika kita menklaim bahwa padi yang ditanam adalah secara organik, bisa saja pada malam hari kita memberikan pupuk kimia ke sawah.

Sama seperti orang yang berpuasa. Dia  mengatakan kepada keluarganya berpuasa, diluar rumah bisa saja makan atau sedang berwudlu meminum air. Jadi intinya adalah bahwa kalau kita mempromosikan produk kita sebagai organik, kita harus berlaku organik terlebih dahulu.
Saat ini, kami dari kelompok tani Rimbun sedang melaksanakan Sekolah Lapangan Pertanian Organik (SLAPO). Disini kami belajar bagaimana bertani organik sesuai dengan SOP yang diajarkan. Dan kami pun belajar menjadi oranng yang organik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar