Petani bukanlah profesi pelarian
Sebagian besar petani yang ada sekarang, menjadi petani merupakan
pilihan terakhir setelah mereka gagal menjadi PNS, karyawan kantoran dan
lainnya. Juga faktor pendidikan yang rendah turut juga menjadi penyebab
mereka tidak bisa bersaing mendapatkan lapangan kerja atau menciptakan
lapang pekerjaan sendiri. Masih banyak petani sekarang ini yanng
mencintai profesi petani ini, baik awalnya merupakan sebuah keterpaksaan
ataupin keinginan mereka sendiri. Pendidikan petani itu sendiri pun
banyak yang tamatan SLTA bahkan tak sedikit pula petani yang sudah
bergelar sarjana turun ke sawah dan ke ladang serta ke kandang untuk
mempraktekkan ilmu yang telah mereka terima di bangku kuliah.
Namun demikian, kita masyarakat patut bersyukur, karena masih ada orang
yang terjun ke dunia pertanian, bergelimang lumpur dan bermandikan
keringat.
Tapi, terkadang kita tidak menghargai jerih payah petani dengan
menganggap pekerjaan itu sebagai pekerjaan tidak bermutu dan juga
kehidupan petani identik dengan kemiskinan
Ungkapan itu sering dialamatkan kepada petani. Bahkan
angka kemiskinan di Indonesia, didominasi oleh warga yang berprofesi
sebagai petani.
Kenapa para petani Indonesia identik dengan
kemiskinan. Sebelum mencap petani itu miskin atau pun hidup dibawah
garis kemiskinan, kita perlu mengelompokkan petani itu berdasarkan
kegiatan dan aktivitas petani itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar